JavaScript seems to be disabled in your browser. For the best experience on our site, be sure to turn on Javascript in your browser.

Chain Coupling Case di Kota Depok - Non Brand

BARU

Non Brand Coupling Storz Type
Mulai

Rp1.199.900

0 Ulasan

Area

Estimasi Pengiriman

1 - 7 hari kerja

Estimasi Biaya Pengiriman

Rp7.200 - Rp20.000 /kg
Promo GRATIS ONGKIR* ke Jabodetabek, Banten, Jabar, & Jatim dengan minimum pembelian Rp200.000. Lihat selengkapnya

Halaman Terkait

Pertanyaan Tentang Produk Chain Coupling Case

Apa keunggulan material aluminium dalam Chain Coupling Case?

Aluminium menawarkan kekuatan yang baik dengan berat yang ringan, serta tahan terhadap korosi, ideal untuk aplikasi industri.

Bagaimana cara memilih Chain Coupling Case yang tepat?

Pertimbangkan ukuran poros, kecepatan rotasi, dan beban yang akan ditransmisikan. Pastikan juga materialnya sesuai dengan lingkungan kerja.

Bagaimana cara menentukan ukuran yang tepat?

Periksa dimensi poros dan spesifikasi teknis dari mesin. Ukuran yang tepat memastikan efisiensi dan keamanan operasional.

Apa perbedaan antara Chain Coupling Case dari Katayama dan Osaka Spirit?

Katayama Chain Standard Chain Coupling Case KC-4012Case terbuat dari aluminium, sedangkan Osaka Spirit Chain Coupling Case HC4016C menawarkan aksesori tambahan seperti O-ring dan kunci pas.

Nama Produk	Spesifikasi	Harga (IDR)
TSUBAKI Cam Cluth PB Series PB5-LH 1pc	- Direction of Rotation: Left Rotation (Meshing) - Sleeve Keyway K: 5×3.0 - Width Outter Ring D (mm): 32 - Rotation Speed (r/min): (Inner Ring) 1800/(Outer Ring) 900	10,999,000
TSUBAKI Cam Cluth PB Series PB5-RH 1pc	- Rotation Speed (r/min): (Inner Ring) 1800/(Outer Ring) 900 - Overall Length A (mm): 70 - Sleeve Keyway K: 5×3.0 - Shaft Hole Diameter (mm): (Diameter J7) 16, (Keyway) 5X2.0, (Chamfer J) 0.3	10,999,000
Katayama Chain Standard Chain Coupling Case KC-4014Case 1pc	- Screw Length: 12mm - Screw M: M5 - GD2x10-3: 1.42kgf m² - Dimensions B: 75mm	279,000
Katayama Chain Standard Chain Coupling Case KC-4012Case 1pc	- Material: Made of aluminium - Dimensions A: 77mm - Screw M: M5 - Screw Holes Number: 4	239,000
KATAYAMA Coupling Cace 6018C 1pc	- B (mm): 106 - Material/Finish: Aluminum alloy casting - Compatible Body: 6018H - A (mm): 142	669,000
KATAYAMA Coupling Cace 5014C 1pc	- Material/Finish: Aluminum alloy casting - A (mm): 101 - B (mm): 85 - Compatible Body: 5014H	409,000
Osaka Spirit Chain Coupling Case HC4016C 1pc	- External Width (mm): 75 - Accessories: Two O rings (P - 48 A), two screws (M 5 x 12), one wrench (No. 4) - Outside Diameter OD (phi mm): 92 - Outer Width CH (mm): 75	289,000
Osaka Spirit Chain Coupling Case HC5016C 1pc	- Screw Dimension M x Quantity: M6 x 4 - Accessories: Two O rings (P-60), two screws (M6 x 15), one wrench (No. 5) - Outside Diameter OD (phi mm): 111 - Outer Width CH (mm): 85	379,000

Produk Chain Coupling Case Original dan Terlengkap

1. Material:

- Aluminium:
Material ini ringan dan tahan terhadap korosi, menjadikannya pilihan ideal untuk lingkungan dengan kimia yang bersifat korosif. Aluminium juga membantu mengurangi beban pada sistem tanpa mengorbankan kekuatan.

- Besi Cor:
Lebih berat dan kuat, cocok untuk aplikasi yang memerlukan daya tahan tinggi. Besi cor memberikan stabilitas tambahan dan mampu menahan beban torsi yang lebih besar.

2. Desain:

- Standard Case:
Dirancang untuk penggunaan umum, menawarkan keseimbangan antara kinerja dan biaya.

- Heavy Duty Case:
Didesain untuk aplikasi dengan beban tinggi, memberikan daya tahan dan keandalan yang lebih baik dalam kondisi ekstrem.

3. Ukuran:

Chain Coupling Case tersedia dalam berbagai ukuran untuk menyesuaikan dengan diameter poros yang berbeda, memastikan kompatibilitas dan efisiensi dalam berbagai aplikasi.

Panduan Pembelian Produk Chain Coupling Case

1. Torsi:
Kapasitas torsi harus sesuai dengan kebutuhan sistem. Untuk aplikasi berat, kapasitas yang lebih tinggi diperlukan untuk menghindari penurunan performa dan kerusakan.

2. Ketidakselarasan Poros:
Chain Coupling Case harus mampu mengakomodasi ketidakselarasan poros untuk menghindari tekanan berlebih dan kerusakan pada sistem.

3. Kecepatan Rotasi:
Kecepatan rotasi sistem harus dipertimbangkan untuk memastikan coupling dapat berfungsi dengan baik tanpa menyebabkan getaran atau kebisingan berlebih.